Menilik Proses Pembuatan Wayang Kulit di Desa Wisata Wayang Sidowarno

1 komentar
Konten [Tampil]

Wayang adalah salah satu kesenian yang sudah sangat populer di kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya di pulau jawa. Ada berbagai jenis pertunjukan wayang yang dikenal, seperti Wayang Kulit, Wayang Golek, dan Wayang Beber yang dimainkan oleh seorang dalang. Ada juga Wayang Orang yang dimainkan/ditokohkan oleh pemeran manusia. 

Kesenian wayang kulit memang tidak bisa dilepaskan dari kebudayaan masyarakat Jawa, terlebih Jawa Tengah. Tidak hanya pagelaran atau pertunjukan yang masih sering diadakan, tetapi juga perajin dan produsen wayang kulit banyak tersebar di beberapa tempat di Jawa Tengah. 

Hari kamis tanggal 15 Agustus 2024 kemarin kami mendapat kesempatan untuk mengunjungi Desa Sidowarno di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, yang ternyata dipenuhi banyak produsen dan perajin wayang kulit.

Sejarah Desa Wisata Wayang Sidowarno 

Dimulai dari tahun 1960, kerajinan wayang kulit diwariskan oleh Mbah Hadi Kasimo yang sebelumnya belajar membuat wayang kulit ke luar daerah dan akhirnya membawa ilmu tersebut kembali ke Dukuh Butuh, Desa Sidowarno. 

Dari sana, banyak warga yang tertarik untuk ikut belajar membuat wayang kulit hingga pada tahun 2009 Kelompok Usaha Bersama BIMA (KUBE BIMA) terbentuk. 

Sampai akhirnya pada tahun 2018 dilirik oleh Astra Internasional untuk mendapatkan Program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang berupa Kampung Berseri Astra. Selain itu, Desa Sidowarno juga telah meraih banyak penghargaan dan kejuaraan bahkan hingga tahun 2024 ini.

Berfoto di depan Wayang Bima, Simbol Desa Wisata Wayang Sidowarno

Ketika kami mengunjungi Desa Wisata Wayang Sidowarno kemarin, kami baru mengetahui bahwa para perajin di sana sudah memiliki spesialisasi masing masing. Dari proses pengerokan kulit, pemotongan pola wayang, penatah sungging hingga pemasangan gapit (pegangan wayang). 

Dan semuanya berdasarkan ilmu yang diturunkan di keluarga. Bahkan yang lebih menarik lagi, selain benyaknya perajin wayang kulit, banyak juga pengusaha lain yang ada di sana. Seperti pengusaha jamu, payet dan kaligrafi kulit kambing.

Proses Sungging (Pewarnaan) Wayang

Paket Wisata di Desa Wisata Wayang Sidowarno

Dengan potensi wisata yang besar, Desa Wisata Wayang Sidowarno memiliki banyak cara dalam proses meningkatkan semangat dan perekonomian warga. Salah satunya adalah dengan membuat Paket Wisata yang berfokus pada edukasi budaya, terutama pembuatan wayang kulit.

Ada banyak pilihan paket wisata yang ditawarkan kepada wisatawan dan alurnya dapat disesuaikan dengan permintaan wisatawan. Dengan biaya mulai dari Rp 40.000,- per orang, wisatawan sudah dapat menyaksikan bahkan ikut dalam proses pembuatan wayang, membuat dan menicicipi jamu serta mencoba untuk menjahit payet kebaya. 

Disediakan pula transportasi seperti motor, sepeda bahkan becak bagi wisatawan yang akan berkeliling di Desa Wisata Wayang Sidowarno.

Peta Desa Wisata Wayang Sidowarno

Selain kunjungan dan workshop pembuatan wayang, Desa Wisata Wayang Sidowarno juga kerap kali mengadakan acara pementasan budaya seperti tari-tarian, pertunjukan budaya bahkan bazaar UMKM. 

Dengan hal ini, semoga saja banyak pemuda pemudi yang akan lebih tertarik mempelajari juga melestarikan kebudayaan Indonesia, terutama wayang kulit.

Souvenir Gantungan Kunci Wayang

Kesimpulan

Banyak hal menarik dan pengalaman baru yang kami dapatkan ketika berkunjung di Desa Wisata Wayang Sidowarno. Apalagi Desa Wisata Wayang Sidowarno akan semakin berkembang semenjak mendapatkan perhatian dari Astra Internasional dan masih memiliki semangat untuk mengembangkan desa mereka. 

Semoga akan lebih banyak wisatawan yang tertarik untuk mempelajari proses pembuatan wayang kulit dan dapat melanjutkan ilmu yang mereka dapatkan dari Desa Wisata Wayang Sidowarno.

Rhoshandhayani KT
Rhoshandhayani, seorang lifestyle blogger yang semangat bercerita tentang keluarga, relationship, travel and kuliner~

Related Posts

1 komentar

Fanny_dcatqueen mengatakan…
aku kemarin baca juga ttg kampung wayang ini ... baru tahu, padahal lokasinya ga jauh dari kampung suami di solo.. apalagi klaten selalu kami lewati tiap ke jogja :D.. menarik mbaaa. pengen deh nanti kesini...

tapi memang harga wayang begini ga murah yaa. wajar krn pembuatannya juga rumit dan ga mudah.. apalagi proses pewarnaan. biasa kalo aku ajak temen2 asing ku ke sini, bakal seneng sih mereka