Konten [Tampil]
Kembali saya mohon maaf karena beberapa purnama
tidak kunjung merilis postingan blog terbaru. Itu karena kesibukan yang harus
saya jalani sehingga belum sempat menulis. Namun, Alhamdulillah saya akhirnya bisa kembali menulis di blog ini
sebelum penuh debu dan sarang laba-laba.
Momen Matahari Terbenam di Gunung Kunir Purworejo |
Pada postingan
kali ini, saya akan kembali menulis kisah blusukan. Dari sekian banyak tempat,
salah satunya masih berhubungan dengan kegemaran saya saat musim kemarau, yakni
berburu keindahan matahari terbenam. Tempat itu adalah Gunung Kunir.
Kunjungan saya ke
Gunung Kunir belum terlalu lama, yakni Hari Sabtu (29/06/2019) silam saat saya
menempuh perjalanan ke Kabupaten Wonosobo untuk mendaki Gunung Sindoro. Semoga
kisah perjalanan saya menggapai Puncak Gunung Sindoro bisa segera rilis di blog
ini dalam waktu dekat. Aamiin.
Lokasi Gunung Kunir Purworejo
Gunung Kunir tepatnya berada di Desa Benowo,
Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Lokasinya berada di kawasan
Pegunungan Menoreh yang membatasi Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dan Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ke Gunung Kunir Purworejo, jangan langsung percaya Google Maps
Mungkin Gunung Kunir
masih belum begitu familiar di telinga masyarakat. Bahkan ada satu teman saya
orang Purworejo yang tidak tahu jika ada Gunung Kunir di wilayahnya. Sebelumnya
saya pun tidak tahu sebelum menemukan obyek wisata ini di aplikasi Google Maps.
Namun saya tidak langsung mengeset tujuan Gunung
Kunir di Google Maps. Itu karena saya tahu jika lokasi tujuan saya ada di
kawasan pegunungan sehingga rawan menyesatkan jika langsung mengikuti aplikasi
penunjuk arah itu. Saya kemudian nggoogling
seputar Gunung Kunir terlebih dahulu.
Jangan ikuti rute ini kalau ke Gunung Kunir Purworejo
Untunglah saya menemukan akun media sosial pengelola Gunung Kunir. Beruntung juga akun itu masih aktif sehingga saya bisa langsung bertanya mengenai rute yang tepat untuk sampai ke sana. Syukurlah apa yang saya lakukan benar. Itu karena petunjuk arah Google Maps berbeda jauh dengan ancer-ancer yang saya dapatkan.
Rute terbaik menuju
Gunung Kunir Purworejo adalah melalui Balai Desa Benowo atau dari arah selatan.
Sementara Google Maps malah menunjukkan arah melalui utara atau dari Kabupaten
Magelang. Saya pun memutuskan untuk mengikuti saran admin media sosial Gunung
Kunir yang merupakan warga sekitar.
Menuju salah satu atap Pegunungan Menoreh
Perjalanan saya
dari Kota Solo dimulai Sabtu tengah hari. Siang itu begitu panas dan cerah saat
saya berangkat. Dengan menggendong tas gunung yang besar, saya memacu sepeda
motor Supra X 125 dan mengambil rute arah ke Yogyakarta. Perjalanan saya
termasuk pelan karena kondisi jalan cukup macet.
Rute yang saya
lalui untuk menuju Gunung Kunir dari Kota Solo adalah melalui Kecamatan
Samigaluh saat tiba di Yogyakarta. Selanjutnya saya melanjutkan perjalanan ke
arah barat melalui Pegunungan Menoreh yang juga merupakan rute utama menuju
Kebun Teh Nglinggo.
Rute menuju Balai Desa Benowo
Namun, saya
terus mengikuti jalan utama yang nantinya akan sampai di Kabupaten Purworejo.
Saya juga dipandu oleh Google Maps untuk sampai di Balai Desa Benowo. Meski
demikian, saya sempat bingung ketika baru beberapa saat masuk Kabupaten
Purworejo karena diminta berbelok ke jalan cor yang cukup sempit.
Akhirnya saya
bertanya kepada seseorang. Ternyata memang betul jalan kecil itu merupakan
akses terdekat dan termudah mencapai Balai Desa Benowo. Saya pun segera
menempuh perjalanan di jalan cor yang cukup sempit itu.
Menggapai salah satu puncak Pegunungan Menoreh
Kondisi jalan
yang saya lalui langsung menanjak. Tanjakannya tidak terlalu curam karena
sepeda motor saya masih bisa melaluinya. Orang yang saya tanya sebelumnya juga
mengatakan jika sepeda motor saya bisa mencapai Balai Desa Benowo melalui jalan
tersebut.
Jalan menanjak dan
berkelok seolah akrab dengan saya saat itu yang merupakan ciri khas jalanan di
pegunungan. Beberapa bagian, ada tanjakan cukup curam disertai tikungan tajam
sehingga saya harus menggunakan gigi satu. Namun, syukur Alhamdulillah saya bisa sampai Balai Desa Benowo.
Setelah sampai
Balai Desa Benowo, telah tersedia plang penunjuk jalan menuju ke Gunung Kunir. Perjalanan
pun tidak lagi jauh, meski masih harus melalui beberapa tanjakan dan kelolan.
Sekitar pukul 16.30 WIB, saya pun tiba di area parkir obyek wisata Gunung Kunir
Purworejo.
Selanjutnya
perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki mendaki bukit. Jalan setapak memang
menanjak. Meski demikian, aksesnya mudah. Jalan setapak mudah untuk ditapaki
dan tidak licin. Jarak sampai ke puncak pun tidaklah terlalu jauh. Perjalanan
jalan kaki hanya ditempuh selama lima sampai sepuluh menit.
Gunung Kunir, salah satu atap Pegunungan Menoreh
Alhamdulillah akhirnya saya sampai juga di Gunung Kunir Purworejo.
Saya tiba sekitar pukul 17.00 WIB sehingga momen sunset akan segera terjadi. Sebisa mungkin saya menikmati keindahan
pemandangan dari Gunung Kunir ini yang memang begitu memesona.
Panorama Indah dari Puncak Gunung Kunir Purworejo |
Sebagai salah
satu puncak tertinggi Pegunungan Menoreh dengan ketinggian sekitar 975 meter di
atas permukaan laut (mdpl), Gunung Kunir menawarkan pemandangan terbuka mulai
dari arah timur, utara, hingga barat. Kondisi itu menyebabkan obyek wisata ini
pas untuk berburu sunrise dan sunset.
Gunung Merapi (kanan) dan Merbabu (kiri) Dilihat dari Gunung Kunir Purworejo |
Mulai dari ufuk
timur, Gunung Merapi dan Merbabu tampak begitu jelas. Keduanya seolah terbang
di atas uap air yang ada di bawahnya. Ketika pagi hari yang cerah, matahari
terbit akan berdampingan dengan kedua gunung double M tersebut.
Pegunungan Menoreh yang Memanjang dan Gunung Trajumas Dilihat dari Gunung Kunir Purworejo |
Sisi timur agak
ke selatan, Pegunungan Menoreh yang memanjang dari arah timur ke barat terlihat
bagai benteng berwarna hijau. Tampak beberapa puncak tertinggi Pegunungan
Menoreh lainnya seperti Suroloyo di sisi timur, Sariloyo di sebelahnya, dan
Gunung Trajumas, serta Ayamayam di timur Gunung Kunir.
Pemandangan ke Sisi Utara di Puncak Gunung Kunir Purworejo |
Selanjutnya di
arah utara, tersaji hamparan terbuka Kabupaten Magelang dari ketinggian. Saat malam
hari, gemerlap lampu dari permukiman bisa disaksikan dari Gunung Kunir ini. Saya
sempat mencari bangunan ikonik seperti Candi Borobudur, tetapi tidak
menemukannya. Mungkin karena lokasi saya terlalu tinggi.
Gunung Sumbing-Sindoro Dilihat dari Gunung Kunir Purworejo |
Agak menghadap ke
arah barat, tepatnya di sebelah barat daya, terlihat dua gunung besar yang menjulang
tinggi ke angkasa. Dua gunung itu tidak lain adalah Sindoro dan Sumbing. Kedua
puncak gunung itu tampak begitu jelas. Tentu semangat saya semakin berlipat
untuk mencapai salah satunya, yakni Sindoro setinggi 3.153 mdpl.
Keindahan matahari terbenam dari atap Menoreh
Sajian utama tentu
ada di sisi barat dengan pemandangan yang terbuka. Tampak beberapa lekuk
perbukitan di wilayah Kabupaten Purworejo yang tidak begitu tinggi. Selanjutnya,
apa lagi jika bukan matahari yang perlahan tenggelam di ufuk barat? Kembalinya
matahari ke peraduannya seolah disambut oleh pegunungan dan awan di kaki langit
sebelah barat.
Matahari Terbenam di Puncak Gunung Kunir Purworejo |
Momen sunset memang indah. Namum sayang, ia
juga begitu cepat berlalu. Sekitar pukul 17.30 WIB, matahari sudah menghilang
di balik cakrawala barat. Syukurlah saya masih sempat mengabadikan momen
pergantian terang menuju gelap itu sebelum terlambat.
Jika sampai
terlambat, maka kapan lagi saya bisa kembali ke Gunung Kunir? Faktor jarak dan
kondisi jalan pegunungan jujur saja membuat saya enggan kembali lagi ke sana
dalam waktu dekat. Namun, hal itu bukanlah sesuatu yang mutlak. Bisa jadi
kunjungan saya di sana adalah untuk mengabadikan bima sakti atau sunrise.
Matahari Terbenam di Puncak Gunung Kunir Purworejo |
Usai matahari
menghilang, saya langsung turun ke area parkir sebelum terlalu gelap. Kebetulan
saat itu ada beberapa ABG lokal yang juga menikmati sore di sekitar Gunung Kunir.
Ternyata menurut mereka, jalan menuju Gunung Kunir hanya satu, yakni via Balai
Desa Benowo. Juga tidak ada jalan kembali selain melalui balai desa itu.
Epiloque
Saya memutuskan
untuk langsung kembali ke jalan utama Samigaluh-Purworejo setelah itu.
Pertimbangan saya adalah, jalan belum terlalu gelap ketika sepeda motor Supra X
125 melewati jalan menurun khas pegunungan sampai ke bawah sehingga lebih mudah
untuk dilalui.
Akhirnya saya
sampai kembali di jalan utama Samigaluh-Purworejo. Waktu maghrib juga masih
belum berlalu sehingga saya masih sempat shalat maghrib. Selanjutnya perjalanan
saya tidak lagi sulit karena tidak ada tanjakan atau turunan curam. Meski
demikian, kondisi jalan masih cukup berkelok.
Matahari Terbenam di Puncak Gunung Kunir Purworejo |
Perjalanan saya
menuju Wonosobo pun harus melalui gelapnya malam. Rute yang saya ambil adalah
melalui Jalan Purworejo-Wonosobo yang nantinya sampai di pertigaan Kertek. Kondisi
jalan cukup lengang sehingga saya bisa berkendara dengan lancar tanpa halangan
berarti.
Perjalanan saya di
Wonosobo pun berlanjut…..
27 komentar
Kenapa dinamakan Kunir mas
Waaaaaa asyik ya bisa menikmati panorama dari keempat arah mata angin tanpa terhalang titik tinggi lainnya! Seru nih buat camping semalem. Dateng sore buat sunset, terus besoknya cabut setelah sunrise.
Kalo mau bertualang alam, apalagi ke spot yang belum populer, memang harus banyak-banyak riset rute ya.
cakep parah deh sunsetnya..., pantesan nguber sunset melulu ya
Sebagai pecinta ketinggian, foto-foto indah begini suka bikin speechless.
Hyuk kapan main ke Rinjani.
panorama perbukitan dan gunung2nya mantap jiwa..
-Traveler Paruh Waktu
Posting Komentar