Konten [Tampil]
Mata sepet, pegel, dan perih tentunya akrab
dengan mereka yang punya hobi travelling dan
menjelajah tempat-tempat baru. Terlebih jika perjalanan dilakukan dengan
mengendarai motor seperti saya. Untunglah saat ini saya menemukan solusinya,
yakni teman kecil bernama Insto Dry Eyes.
Insto Dry Eyes, Teman Travelling yang Tidak Boleh Sampai Ketinggalan |
Sebelum mengenal teman kecil itu, entah berapa
banyak debu dan partikel kecil lain yang masuk ke mata setiap kali saya
melakukan travelling memakai sepeda
motor. Meski sudah memakai menutup kaca helm, tetap saja akan ada debu atau
angin yang mencapai mata sehingga menyebabkan mata kering.
Parahnya lagi demi keselamatan, saya kerap
membuka kaca helm saat berkendara dalam kondisi gelap. Itu karena lubang di
jalan yang kerap tidak terlihat jika saya menutup kaca helm. Jelas semakin
banyak debu yang masuk ke mata saat saya berkendara tanpa menutup kaca helm.
Waktu Travelling Solo-Bromo Naik Motor |
Satu hal yang lebih menjengkelkan adalah ketika
saya harus berkendara saat maghrib atau petang. Bukan hanya debu yang masuk ke
mata. Nyamuk yang mulai berkeliaran pun kerap masuk ke mata. Sementara jika
menutup kaca helm, jalan menjadi tidak terlihat karena hari sudah terlalu
gelap.
Solusi sebelum datangnya teman kecil, Insto Dry Eyes
Biasanya saya akan
berhenti di masjid atau pom bensin jika gejala mata kering, mata sepet, atau
mata perih mulai terasa. Biasanya gejala itu ditandai dengan rasa seret atau
kasar ketika mata berkedip. Namun saat mata kemasukan nyamuk, gejala itu akan
langsung terasa tanpa peringatan.
Setelah berhenti di masjid atau pom bensin,
langsung saja saya membasuh mata dengan air mengalir. Tujuannya adalah untuk
mengatasi mata kering dan mencuci mata dari banyaknya debu yang masuk. Namun,
upaya itu seolah tidak berarti. Usai mencuci mata dengan air, saya masih
merasakan ketidaknyamanan pada indera pengelihatan ini.
Sewaktu Perjalanan Mudik Lebaran 2019 |
Jelas kondisi seperti itu membuat perjalanan
saya cukup terganggu. Selain mengganggu, mata kering juga bisa membahayakan. Bahkan
karena ada rasa mengganjal, saya beberapa kali menutup sebelah mata sambil
berkendara. Tentu berbahaya, bukan jika berkendara hanya dengan satu mata?
Menjaga mata agar tidak kering ternyata
berpengaruh kepada barang bawaan. Sebelumnya saya selalu membawa air putih satu
tupperware untuk berjaga-jaga andai
gejala mata kering mulai parah di tengah jalan yang tidak ada tempat membasuh
mata. Seringkali air putih habis untuk membasuh mata dan bukan untuk saya
minum.
Bertemu dengan Insto Dry Eyes: Si teman kecil
Akhirnya di
akhir Bulan Juni 2019 lalu, saya mendapat pencerahan. Saat itu saya sedang
dalam perjalanan dari Kota Solo menuju Wonosobo menggunakan sepeda motor. Sadar
kalau gejala mata kering akan saya jumpai dalam perjalanan, saya pun berhenti
di sebuah apotek saat baru memulai perjalanan.
Saat saya tengah
mencari tetes mata, pandangan saya tertuju pada kotak kecil di pojok rak saat
itu, yakni Insto Dry Eyes. Langsung saja saya membeli tetes mata itu dan
memasukkannya dalam kantong tas kamera. Perjalanan saya pun berlanjut via
Yogyakarta karena saya berencana mampir dulu di Purworejo.
Sewaktu Mampir Nyunset di Gunung Kunir Purworejo, Akhir Juni 2019 |
Sore harinya
sekitar pukul 16.30 WIB, saya sampai di tujuan saya, yakni Gunung Kunir yang
berada di Desa Benowo, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Jarak Kota Solo
dengan obyek wisata itu adalah sekitar 107 kilometer jauhnya dengan waktu
tempuh kurang-lebih tiga jam perjalanan.
Saat sampai di
area parkir Gunung Kunir, gejala mata kering pun sangat saya rasakan. Parahnya
lagi, tidak ada air sama sekali di sana selain es teh atau minuman rasa-rasa
lainnya. Tentu tidak mungkin saya membasuh mata dengan minuman-minuman
tersebut. Untung saya ingat kalau sudah membeli tetes mata.
Selalu Sedia Insto Dry Eyes Dalam Kantong Tas Kamera |
Langsung saja
saya memberikan dua tetes Insto Dry Eyes ke mata saya. Sempat berpikir jika
efeknya paling sama dengan air biasa, ternyata gejala mata kering saya sirna
dengan begitu cepat. Rasanya seolah tidak percaya karena jika sepintas
dilihat, tetes mata sama dengan air biasa.
Syukur Alhamdulillah, mata saya pun kembali segar
dan nyaman untuk menikmati panorama spektakuler di Gunung Kunir Purworejo. Saya
bisa lebih fokus untuk menikmati pemandangan dan memotret menggunakan kamera.
Setelah matahari terbenam, saya pun melanjutkan perjalanan kembali.
Insto Dry Eyes: Mata nyaman sampai tujuan
Perjalanan saya
pun berlanjut menuju Kota Wonosobo. Saat itu kondisi langit sudah mulai gelap
karena matahari sudah tenggelam di ufuk barat. Saya pun menerobos jalan
Purworejo-Wonosobo yang gelap dengan udaranya nan dingin. Udara di akhir Juni
2019 itu memang sedang dingin-dinginnya.
Paparan udara
dingin jelas membuat saya rawan terkena gejala mata kering lagi. Padahal
perjalanan saya masih sekitar 63 kilometer lagi sampai Wonosobo dan harus
melewati kaki Gunung Sumbing dengan udara yang lebih dingin. Saya pun berhenti
di sebuah minimarket untuk mengganjal perut.
Pakai Insto Dry Eyes saat Gejala Mata Kering Melanda |
Usai makan, saya
kembali meneteskan Insto Dry Eyes pada dua mata saya dan kembali memacu kuda
besi menuju Wonosobo. Kondisi jalan yang gelap membuat saya membuka kaca helm
karena tetap saja lebih baik kemasukan debu di mata daripada kecelakaan karena
jalan tidak terlihat.
Jika biasanya
kedua mata saya mulai kepayahan saat perjalanan jauh dengan kaca helm terbuka,
maka tidak dengan perjalanan saat itu. Kedua mata saya rasanya nyaman sekali.
Rasanya begitu lembut saat mata berkedip. Sementara biasanya mata terasa seret
saat dipakai berkedip.
Gunung Kunir-Wonosobo (Lewar yang 62,7 kilometer)
Ternyata selain
mengatasi mata kering, mata sepet, dan mata perih, Insto Dry Eyes juga mampu
mengatasi mata pegel serta mata lelah. Selama perjalanan menuju Wonosobo, mata
ini terasa fresh sehingga saya bisa
dengan lincah menghindari lubang di jalan dan membalap truk-truk besar.
Syukur Alhamdulillah, saya pun bisa sampai
tujuan dengan selamat. Satu perbedaan lagi yang saya rasakan adalah, kedua mata
ini masih segar. Biasanya usai menempuh perjalanan panjang dengan kaca helm
terbuka seperti itu, mata saya akan terasa kering, perih, dan lelah saat sampai
tujuan.
Insto Dry Eyes: Teman kecil saat mendaki gunung
Keesokan harinya
saya memulai petualangan baru untuk mendaki Gunung Sindoro setinggi 3.153 meter
di atas permukaan laut (mdpl). Itulah alasan saya menempuh perjalanan jauh
sampai Wonosobo. Pendakian menuju puncak Sindoro saya lakukan melalui Jalur
Kebun Teh Tambi via Basecamp Sigedang.
Kerugian mendaki
gunung di musim kemarau salah satunya adalah kondisinya yang cukup berdebu.
Terlebih Gunung Sindoro cukup gersang sehingga jalur pendakian begitu berdebu
sehingga membuat gejala mata kering begitu terasa saat membuka mata terlalu
lama karena banyak debu masuk ke mata.
Kembali ke Puncak Gunung Sindoro, Awal Juli 2019 |
Saat malam tiba,
ancaman terhadapa mata kering pun belum berlalu. Meski di dalam tenda, udara
gunung yang dingin dan kering di musim kemarau tetap berkontribusi menyebabkan
mata kering. Selain mata, biasanya bibir juga akan kering dan pecah-pecah
karena udara dingin serta kering ini.
Untunglah saya
membawa Insto Dry Eyes. Saat gejala mata kering mulai terasa, saya bisa segera
mengatasinya sehingga mata tetap terasa nyaman. Sampai puncak pada keesokan
harinya pun kedua mata ini senantiasa segar, meski banyak faktor yang
menyebabkan munculnya gejala mata kering.
Insto Dry Eyes: Jadi barang bawaan wajib
Berkat Insto Dry
Eyes di kantong tas kamera, kedua mata saya senantiasa nyaman. Tidak hanya saat
naik motor, saya pun bebas dari gejala mata kering saat diterpa angin gunung
yang dingin dan kering ketika mendaki. Saya pun sudah memutuskan jika solusi
kekeringan pada mata adalah Insto Dry Eyes.
Saat perjalanan
kembali ke Kota Solo pun mata saya senantiasa nyaman. Selain karena saya bisa
menutup kaca helm, mata pun tetap nyaman dan bebas dari mata kering karena
sudah ditetesi oleh Insto Dry Eyes. Syukur Alhamdulillah,
saya pun akhirnya sampai rumah dengan selamat.
Sedia Insto Dry Eyes agar Mata Tidak Kering saat ke Pantai |
Perjalanan akhir
Juni 2019 itu pun sudah berakhir. Selain berhasil menggapai Puncak Gunung
Sindoro dan kembali pulang dengan selamat, saya pun mendapat solusi untuk
mengatasi mata kering yang kerap menghampiri ketika melakukan hobi, yakni travelling dengan sepeda motor.
Oleh karena itu,
sekarang ini Insto Dry Eyes menjadi salah satu barang bawaan yang wajib saya
bawa. Jika biasanya saya wajib membawa smartphone,
dompet, tripod, dan kamera, ada satu cheklist
lagi yang tidak boleh sampai tertinggal, yakni Insto Dry Eyes atau teman kecil agar terbebas dari mata
kering nan sangat mengganggu.
12 komentar
Insto ini cocok buat bersihin mata dari kotoran dan bakteri yah... Perlu banget buat traveler, apalagi selalu naik motor ya.... Nice info
eh atau pernah tp aku lupa ya? entah
Posting Komentar