Konten [Tampil]
Rasanya masih segar dalam ingatan ketika kedua
kaki ini menginjak tanah Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada
tahun 2014 silam. Perjalanan dengan tujuan mendaki Gunung Rinjani itu adalah petualangan
saya paling timur di NKRI tercinta ini, meski masih masuk di wilayah Indonesia
bagian tengah.
Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (Sumber:Google Maps) |
Melalui perjalanan itu, mata beserta wawasan
saya menjadi terbuka lebar mengenai pesona kecantikan alam yang ada di
Indonesia. Saat itu saya membutuhkan waktu perjalanan sekitar tiga hari dengan
perjalanan darat-laut untuk sampai ke sana. Tentu itu merupakan waktu yang
panjang untuk mengadakan perjalanan sampai ke Lombok.
Rinjani yang Membuka Mata Hati
Syukur Alhamdulillah, perjalanan saya saat itu
berhasil mencapai target utama, yakni berdiri di atap Rinjadi dengan ketinggian
3726 meter di atas permukaan laut (MDPL). Takkan terlupakan pemandangan yang
luar biasa indah di cerahnya pagi hari ketika saya berhasil mencapai ujung
Rinjani tersebut.
Puncak Gunung Rinjani; 3726 Mdpl Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/3726-mdpl-menggapai-surga-di-bumi.html |
Saya pun memandang jauh ke arah timur, arah dari
matahari terbit. Tampak di kaki langit gugusan pulau-pulau Nusa Tenggara, yang
mana itu semua masih bagian dari NKRI tercinta. Itulah saat di mana kedua mata
saya terbuka lebar dengan menyaksikan langsung luasnya negeri tempat saya
dilahirkan ini.
Momen Tak Terlupakan di Ujung Rinjani Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/3726-mdpl-menggapai-surga-di-bumi.html |
Negeri ini masih membentang jauh ke arah timur, searah
dengan arah terbitnya sang matahari pagi. Entah berapa hari lagi yang saya
butuhkan untuk terus melaju ke timur hingga ujung negeri, terlebih jika harus
berhenti menjelajah satu persatu destinasi cantik di perjalanan nanti. Bisa
jadi usia ini takkan cukup untuk menjelajah semuanya.
Masih ada Sumbawa,
Flores, Pulau Komodo, dan Labuan Bajo, jauh di arah saya memandang. Jelas saja
hasrat dan keinginan untuk menjelajah negeri ini lebih jauh ke timur seakan meledak-ledak
dalam kalbu ketika itu. Yah, semoga di masa depan nanti akan ada kesempatan
bagi saya untuk menyambanginya.
Matahari di Ufuk Timur dan Gugusan Kepulauan Nusa Tenggara Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/3726-mdpl-menggapai-surga-di-bumi.html |
Pesona Nusa Tenggara
Mengingat perjalanan
saya dari Bali-Lombok dengan menggunakan kapal feri saat perjalanan menuju
Rinjani 2014 lalu menjadi awal jatuh hati saya dengan Nusa Tenggara. Meski saat
itu Nusa Tenggara Barat menjadi yang dituju, tetapi rasa penasaran saya terus
melaju ke arah timur, hingga sampai Nusa Tenggara Timur.
Penyeberangan di Selat Lombok Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/3726-mdpl-menggapai-surga-di-bumi.html |
Takkan pernah terlupakan pula rasanya ketika
kapal ferry yang saya tumpangi melintasi Selat Lombok kala itu. Birunya air
laut berpadu dengan langit biru yang cerah tampak begitu mendamaikan. Sesekali
gerombolan ikan terbang tampak bergerombol melompat tinggi di atas laut. Itu
merupakan satu-satunya pelayaran paling berkesan bagi saya hingga kini.
Aktivitas Penyeberangan di Selat Lombok Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/3726-mdpl-menggapai-surga-di-bumi.html |
Mungkin inilah yang akan saya rasakan ketika
menjelajah Nusa Tenggara Timur, suatu saat di masa depan nanti. Sekarang pun
jika melihat video atau foto mereka yang mengadakan perjalanan ke Nusa Tenggara
Timur, jernihnya biru air laut berpadu dengan cerahnya langit biro seakan
menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.
Dek Kapal Feri Menuju Lombok Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/3726-mdpl-menggapai-surga-di-bumi.html |
Terlebih gugusan pulau di Nusa Tenggara Timur
yang tampak begitu cantik, seolah mengiringi perjalanan kapal. Keindahan pantai
berpasir putih pun tak mau ketinggalan untuk semakin mempercantik bentang alam
di sana. Oiya, jangan lupakan pula keindahan bawah laut yang sampai terlihat
dari ketinggian karena jernih air lautnya.
Labuhan Bajo
Bicara mengenai
kecantikan alam di Nusa Tenggara Timur, siapa yang tidak tahu Labuhan Bajo?
Destinasi yang satu ini sekarang menjadi salah satu primadona utama kunjungan
wisatawan domestik maupun mancanegara. Labuhan Bajo mungkin memang mewakili
segala keindahan yang ada di Nusa Tenggara Timur.
Laut biru nan jernih, birunya langit cerah,
pantai pasir putih yang melengkung bagaikan bulan sabit, itu semua merupakan
paket lengkap yang ditawarkan di Labuhan Bajo. Belum lagi gugusan pulau yang
tampak bagaikan ukiran agung Yang Maha Kuasa. Tentunya wajar jika semua itu
menjadikan Labuhan Bajo sebagai ikon wisata di Nusa Tenggara Timur.
Panorama Menawan di Labuhan Bajo Sumber: Google Maps |
Keindahan Labuhan Bajo sebenarnya sudah lama saya
saksikan, meski melalui layar laptop saja. Namun keinginan untuk bisa langsung
menyambanginya secara langsung menjadi lebih menggebu usai perjalanan saya
menuju Rinjani 2014 silam. Saya pun memasukkan Labuhan Bajo ke daftar tempat
yang wajib dikunjungi selama hayat masih di kandung badan.
Empat tahun semenjak
perjalanan saya ke Rinjani pun sama sekali tidak pernah menyurutkan hasrat saya
untuk mengunjungi Labuhan Bajo. Terlebih sekarang perkembangan media sosial
yang semakin canggih membuat kerap kali segala sesuatu tentang keindahan
Labuhan Bajo menjadi kerap kali berseliweran di depan mata.
Semakin optimis untuk bisa ke sana
Satu hal yang saya syukuri di tahun 2018 ini adalah pesatnya
perkembangan teknologi. Pada kunjungan ke Lombok-Rinjani 2014 silam, saya hanya
mengandalkan pencarian transportasi secara manual, yakni dengan mencari tahu
satu demi satu sarana transportasi umum apa yang bisa membawa saya sampai ke
tujuan.
Begitu pula dengan
tempat di mana saya akan menginap. Saat itu saya harus mencari info dengan
bertanya ke orang-orang yang berkunjung ke Lombok sebelumnya. Transportasi dan
penginapan, itulah yang saat itu paling merepotkan saya karena segala
sesuatunya masih harus dilakukan dengan cara manual sehingga cukup ribet.
Rindu Menapak Pantai Pasir Putih Nusa Tenggara Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/lombok-island-of-heaven-tuhan-memang.html |
Seiring dengan perkembangan teknologi, pencarian
transportasi hingga penginapan saat akan bepergian pun tak lagi ribet. Bahkan
hanya melalui beberapa kali sentuhan di layar ponsel, segala urusan, mulai dari
pemilihan transportasi, pembelian tiket, hingga pemesanan hotel/penginapan
sudah beres.
Itulah yang membuat
saya semakin optimis untuk suatu saat nanti menginjakkan kaki di spot favorit
Labuhan Bajo dengan latar belakang panorama yang spektakuler. Meski masih buta
dengan pesawat terbang, segala kemajuan teknologi tersebut membuat saya tidak
khawatir lagi.
Kemudahan mengurus transportasi-akomodasi perjalanan
Salah satu pengalaman saya menggunakan kecanggihan
teknologi tersebut ialah saat berkunjung ke Jember untuk pertama kalinya akhir
Maret 2018 lalu. Berawal dari coba-coba saat memesan tiket kereta hingga
penginapan, akhirnya saya ketagihan menggunakannya saat kembali berkunjung ke
Jember awal September 2018 lalu.
Khusus hotel, jelas
saya awalnya sempat kebingungan untuk memilih tempat di mana saya menginap,
terlebih jika sebelumnya belum pernah berkunjung ke daerah tujuan seperti
Jember. Syukurlah melalui kemajuan teknologi booking hotel masa kini, masalah penginapan bisa lebih mudah untuk
diatasi.
Pantai Payangan, Jember Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2018/05/Pantai-Payangan-Jember.html |
Saat kunjungan pertama ke Jember tersebut, saya
menggunakan aplikasi Traveloka. Ternyata berawal dari keisengan belaka, saya
langsung ketagihan untuk menggunakannya lagi di perjalanan-perjalanan
berikutnya. Kunjungan saya ke Jember setelahnya di Bulan September silam pun
menjadi lebih mudah melalui aplikasi canggih tersebut.
Khusus untuk urusan
penginapan saat ke Jember silam, Traveloka sangat membantu saya mendapatkan
tempat menginap yang nyaman dengan harga terjangkau, plus tidak ribet. Begitu mencari daftar
penginapan melalui aplikasi itu, muncul deretan pilihan berbagai macam
penginapan dengan info yang lengkap; mulai harga hingga fasilitas.
#2019keLabuhanBajo
Kembali ke impian saya untuk bisa menyambangi keindahan Labuhan Bajo. Keberadaan Traveloka pun kini sudah membantu persiapan rencana perjalanan saya ke sana. Khususnya persiapan bujet, harga transportasi hingga penginapan di sana yang senantiasa muncul pada aplikasi Traveloka membantu saya untuk memperkirakan dan menyiapkannya.
Yang membuat saya semakin bersemangat untuk pergi ke
Labuhan Bajo adalah adanya hotel dengan tarif sangat terjangkau di sana yang
muncul pada kolom pencarian Hotel Traveloka. Syukur Alhamdulillah, setidaknya untuk urusuan hotel di Labuhan Bajo, saya
tak perlu khawatir lagi.
Cari Hotel di Labuhan Bajo via Traveloka |
Kini, saya pun
tinggal fokus mengumpulkan bujet untuk menggapai impian terdekat saya yakni
#2019keLabuhanBajo. Yah, semoga Allah SWT mengizinkan impian saya untuk
terlaksana, mengingat kemajuan teknologi saat ini seperti Traveloka yang memang
mempermudah urusan perjalanan.
Untuk dulur-dulur traveller di mana pun berada, Traveloka memang layak dijajal untuk
merencanakan perjalanan. Rasakan sendiri manfaatnya, khususnya dalam memesan
hotel karena lengkapnya pilihan hotel di seluruh Indonesia bahkan dunia, serta pembayarannya
yang mudah, cepat, dan tidak ribet.
Posting Komentar
Posting Komentar