Konten [Tampil]
Keindahan alam yang dilimiki oleh Kabupaten
Pacitan memang begitu lengkap. Semuanya, mulai dari keindahan pantai,
pegunungan, gua, pemandian air panas, monumen, hingga keindahan panorama dataran
tinggi. Postingan kali ini pun masih mengeksplor keindahan alam Pacitan yang
seolah tidak ada habisnya.
Panorama Teluk Pacitan dari Sentono Gentong |
Sudah cukup banyak destinasi wisata Pacitan yang
saya tulis, antara lain salah satu pantai terbaik di Indonesia; PANTAI BUYUTAN,
gua terindah di Asia Tenggara; GUA GONG, hingga monumen MARKAS TERAKHIR JENDERAL SUDIRMAN. Kali ini destinasi wisata berada dekat dengan Kota Pacitan,
yakni Sentono Gentong.
Menuju Kantor Desa Dadapan
Perjalanan saya ke
Sentono Gentong dimulai menjelang sore hari pada Hari Sabtu, tanggal 12 Mei
2018, atau beberapa hari menjelang Ramadan. Saya berangkat dari Kota Surakarta
sekitar pukul 14.30 WIB, cukup sore tentunya karena si kuda besi harus
menjalani servis terlebih dahulu.
Meski waktunya sudah cukup mepet, saya tetap berangkat
karena saat Ramadan nanti saya tidak akan melakukan travelling. Saat itu pun
saya belum tahu letak persis di mana Sentono Gentong berada sehingga hanya
mengandalkan aplikasi Google Maps. Segera setelah servis motor selesai, saya
langsung tancap gas menuju lokasi yang ditunjukan pada peta.
Kota Surakarta-Kantor Desa Dadapan
Jalan menuju Sentono Gentong jika dari Kota
Surakarta adalah sama dengan rute menuju Pacitan. Jalur awal yang saya gunakan
adalah Surakarta-Kecamatan Tawangsari (Sukoharjo)-Manyaran-Pertigaan Wuryantoro-Pracimantoro.
Jalur ini adalah rute tercepat menuju Pracimantoro yang juga ditunjukkan di
Google Maps.
Jalan Nasional di Pracimantoro, Wonogiri |
Usai Pracimantoro, saya tinggal melaju ke arah
timur-tenggara yang juga merupakan jalan utama menuju Kota Pacitan. Setelah
cukup jauh melaju, tepatnya sebelum masuk Kota Pacitan, akan ada pertigaan
besar. Di pertigaan ini saya belok kanan (selatan) sesuai yang Google Maps
tunjukkan.
Rute selanjutnya adalah melewati kawasan
pegunungan di tengah hutan yang jalannya berkelok. Konsentrasi dan kontrol
kecepatan perlu ditingkatkan di sini karena kondisi jalan yang penuh kelokan
tajam. Jika tidak berhati-hati bisa saja terpelanting jatuh atau jika tidak
tertabrak kendaraan dari arah berlawanan.
Sayangnya Google Maps tidak menunjukkan jalan
sampai Sentono Gentong. Saya ternyata kebablasan dari belokan yang seharusnya.
Supaya tidak kebablasan, maka sebelum berangkat set tujuan di Kantor Desa
Dadapan. Nantinya belokan menuju Sentono Gentong ada di sebelahnya, yakni
melewati jalan desa yang sempit.
Kompetisi Paralayang di Sentono Gentong
Usai bertanya kepada
warga mengenai jalan yang benar menuju Sentono Gentong, akhirnya sekitar pukul
17.00 WIB saya sampai di area parkir Sentono Gentong. Saat itu ada banyak orang
yang berkunjung. Awalnya saya mengira bahwa keramaian ini karena akhir pekan,
tetapi ternyata sedang ada kompetisi paralayang di Sentono Gentong.
Kompetisi Paralayang di Sentono Gentong |
Biasanya kendaraan bisa sampai ke lokasi Sentono
Gentong, tetapi untuk kelancaran mobilitas kompetisi. Saat itu kendaraan harus
parkir agak jauh dari lokasi. Usai memarkir motor, saya segera bergegas
berjalan karena waktu sudah cukup sore. Untungnya jarak tempuh berjalan kaki
tidaklah jauh. Lima menit kemudian saya sudah sampai.
Pengunjung di Sentono Gentong |
Sudah ada banyak orang yang berkunjung di
Sentono Gentong saat saya tiba. Mereka selain ingin berwisata, juga ingin
menyaksikan kompetisi paralayang. Peserta kompetisi paralayang akan meluncur
dari Sentono Gentong menggunakan parasut dan mendarat di kawasan Pantai Teleng
Ria.
Lokasi Pendaratan Paralayang di Pantai Teleng Ria |
Meski ramai, ini adalah bonus bagi saya karena
turut bisa memotret obyek peserta paralayang yang sedang melayang di udara
dengan latar belakang Teluk Pacitan dan pegunungan di sekitarnya. Saya tiba di
Sentono Gentong sekitar pukul 17.05 WIB sehingga suasana belumlah gelap.
Keindahan Kota dan Teluk Pacitan dari Ketinggian
Sentono Gentong
sejatinya adalah destinasi wisata baru yang dikenalkan oleh Pemerintah
Kabupaten Pacitan. Perkembangan media sosial pun membuat tempat ini menjadi
ramai dikunjungi orang dalam waktu singkat karena memang menyajikan panorama
yang begitu indah.
Panorama Khas di Sentono Gentong |
Panorama utama paling khas yang bisa disaksikan
dari Sentono Gentong adalah keindahan Teluk Pacitan dari ketinggian. Panorama
sore itu sangat mendamaikan hati, di mana Teluk Pacitan dikelilingi oleh latar
bealang pegunungan sebelah timur hingga utaranya karena Pacitan yang memang
terdiri dari banyak kawasan pegunungan.
Panorama Kota Pacitan dari Ketinggian |
Sementara itu di dataran rendah tepi pantainya
(Pantai Teleng Ria), di sanalah Kota Pacitan berada; pusat dari seluruh Kabupaten
Pacitan yang memiliki luas 1.390 km2. Kota Pacitan juga dikelilingi oleh pegunungan di sekelilingnya bagaikan benteng raksasa berwarna hijau.
Kota Pacitan Berlatar Belakang Pegunungan |
Dari Sentono Gentong, pemandangan Kota Pacitan
tersebut sangat jelas terlihat. Salah satu yang paling mencolok adalah Stadion
Pacitan. Jika membawa lensa zoom, maka Stadion Pacitan bisa dijepret dengan
cukup jelas. Saya memutuskan untuk menunggu hingga hari gelap untuk menikmati
gemerlap lampu malam Kota Pacitan.
Stadion Pacitan |
Malam pun akhirnya tiba. Perlahan Kota Pacitan
mulai terang dengan lampu-lampunya. Jalan utama lintas Pacitan terlihat indah
berupa lampu yang berjejer memanjang ke arah timur laut, melaju di antara celah
pegunungan hingga sampai ke daerah selanjutnya yakni Kabupaten Ponorogo.
Gemerlap Kota Pacitan di Malam Hari |
Sebenarnya malam itu cukup cerah karena
bintang-bintang tampak bertaburan di langit. Namun untuk menjepretnya dengan
jelas cukup susah karena cahaya lampu kota dan pelabuhan nelayan yang akan
terlihat begitu terang jika dilakukan teknik long exposure.
Teluk Pacitan di Malam Hari |
Saya mulai
meninggalkan Sentono Gentong usai hari gelap. Otomatis saya harus melalui
gelapnya jalan lintas Pacitan-Wonogiri yang melewati hutan dengan jalan
berkelok. Tentu mereka yang ingin menikmati sore di Sentono Gentong harus
memperhatikan hal ini.
Kabarnya selama
Ramadan kemarin, kawasan Sentono Gentong sedang dibangun dengan ditambah
berbagai spot foto dan gazebo untuk istirahat. Selain itu fasilitas lainnya
seperti toilet dan mushalla sepertinya juga telah ditambahkan.
Info (12/5/2018)
Jam buka:
-
Hari buka:
Setiap hari
Tiket masuk:
Rp5.000,00
Tarif parkir:
Rp2.000,00 (motor)
Fasilitas:
Area parkir, gazebo istirahat, dan warung makan
Waktu kunjungan terbaik:
Pagi atau sore hari
yang cerah
Posting Komentar
Posting Komentar