Konten [Tampil]
Kabupaten Sukoharjo yang memiliki selogan Makmur
(Maju Aman Konstitusional Mantap Unggul Rapi) memang tidak memiliki gunung
tinggi yang terkenal di kalangan pendaki Tanah Air. Namun bukan berarti tidak
ada gunung satu pun di kabupaten yang memang sebagian wilayahnya terdiri dari
dataran rendah ini.
Puncak Gunung Gajah Mungkur, Sukoharjo |
GUNUNG SEPIKUL yang kini sedang naik daun
ternyata bukanlah satu-satunya gunung yang dimiliki oleh Kabupaten Sukoharjo.
Terdapat satu lagi puncak yang cukup menjulang tinggi, yang juga nampak jelas
dari Gunung Sepikul yakni Gunung Gajah Mungkur.
Menuju Pringapus
Meski Puncak Gunung
Gajah Mungkur secara administratif berada di Kecamatan Bulu, Kabupaten
Sukoharjo, tetapi rute paling nyaman untuk menggapainya berada di Dusun
Pringapus, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.
Jika ditempuh dari Kota Surakarta, maka jarak
yang harus ditempuh adalah sekitar 37 kilometer atau dengan waktu tempuh
sekitar 1,5 jam. Rute yang harus ditempuh pertama-tama adalah menuju Kecamatan
Tawangsari, kemudian berlanjut ke arah selatan menuju Jalan Tawangsari-Bulu.
Kota Surakarta-Area Parkir Pendakian Gunung Gajah Mungkur
Beruntung kini sudah ada aplikasi Google Maps
sehingga rute menuju Kecamatan Manyaran tidaklah sulit untuk ditemukan.
Nantinya perjalanan berlanjut di jalan Bulu-Manyaran sampai berbelok
meninggalkan jalan utama tersebut untuk sampai di Dusun Pringapus.
Menjelang sampai Dusun Pringapus, kondis jalan
akan menyempit dan terkadang harus melalui jalan desa yang terbuat dari beton.
Jika ragu, maka pakai GPS satunya atau Gunakan Penduduk Sekitar alias bertanya
kepada warga. Kondisi jalan sekitar juga seakan bagai labirin sehingga rawan
membingungkan.
Puncak Gunung Gajah Mungkur Dilihat dari Gunung Sepikul |
Nantinya area
parkir sebelum berjalan kaki menuju puncak adalah dari Balai Dusun Pringapus ke
arah kiri (timur). Akan ada rumah di sebelah kiri (utara) jalan dengan
pelataran yang luas sebelum gapura kecil masuk Kabupapen Sukoharjo. Di rumah
itulah biasanya perjalanan menuju Puncak Gunung Gajah Mungkur dimulai.
Memang saat saya
mencari jalan dan informasi menuju Puncak Gunung Gajah Mungkur pada Hari Sabtu
(14/07/2018) kemarin, ada plang penunjuk jalan kecil menuju Puncak Laskar
Pelangi (sebutan lain Puncak Gunung Gajah Mungkur) yang mengarah ke arah kanan
(barat) Balai Dusun Pringapus.
Sayang semakin lama melaju, kondisinya semakin
sepi sehingga saya pun ragu untuk meneruskan perjalanan. Usai kembali ke Balai
Dusun dan melaku ke arah timur, saya bertanya kepada warga setempat yang
memberi tahu saya di mana letak area parkir menuju Puncak Gunung Gajah Mungkur.
Menuju Atap Sukoharjo
Sesampainya di tempat
yang disarankan, saya segera memarkir kuda besi saya dan bercakap dengan bapak
pemilik rumah. Ternyata memang benar di sanalah tempat biasanya dimulaiperjalanan
dengan berjalan kaki menuju Puncak Gunung Gajah Mungkur, meski memang masih
jarang pengunjung yang datang ke sana.
Untuk biayanya, masih tidak tiket masuk untuk
memasuki kawasan Gunung Gajah Mungkur karena memang belum dijadikan destinasi
wisata. Mengenai biaya parkir, sebenarnya juga masih belum ada tarif khusus,
tetapi hendaknya tetap memberi uang kepada pemilik rumah hitung-hitung membantu
beliau.
Rute Awal Menuju Puncak Gunung Gajah Mungkur |
Perjalanan saya menuju puncak dimulai sekitar
pukul 16.30 WIB. Meski belum resmi menjadi destinasi wisata, kondisi jalan
setapak sudah baik dan jelas. Beberapa meter melaju sebelum jalan menanjak,
terdapat plang penunjuk jalan di percabangan menuju Gua Gajah Mungkur.
Plang Menuju Gua Gajah Mungkur |
Sebenarnya saya
penasaran dengan gua itu, tetapi karena waktu sudah sore dan saya hanya
sendiri, maka saya tetap melanjutkan perjalanan ke arah puncak. Mungkin ke
depannya jika ada kesempatan dan kawan, saya bisa menjelajah sampai di Gua
Gajah Mungkur tersebut.
Rute mulai menanjak
setelahnya, seperti jalur pendakian lainnya. Untungnya kondisi jalan tetap baik
dan jelas, sehingga tidak ada kekhawatiran tersesat. Percabangan hanya ada
satu, yakni jika ke timur menuju puncak, sementara jika belok kiri adalah
menuju gerbang pendakian satunya di sebelah barat dusun dan puncak satunya,
yakni Trianggulasi.
Pesanggrahan Menjelang Puncak Gunung Gajah Mungkur |
Saya meneruskan perjalanan menuju Puncak Gunung
Gajah Mungkur atau belok kanan dari percabangan. Menjelang puncak, ada sebuah
tempat datar yang mana rencananya akan dibangun sebuah pesanggrahan (tempat
berteduh) oleh karang taruna setempat. Tempat ini bisa menampung beberapa
tenda.
Atap Kabupaten Sukoharjo
Perjalanan menuju
puncak tidak lagi jauh usai melewati Pesanggrahan. Rute menanjak dari batu
solid menandakan bahwa puncak tinggal beberapa meter lagi. Ternyata benar,
akhirnya saya sampai juga di Puncak Gunung Gajah Mungkur, atau titik tertinggi
di Kabupaten Sukoharjo.
Sampai Puncak Gunung Gajah Mungkur, Sukoharjo |
Secara umum rute pendakian menuju Puncak Gunung
Gajah Mungkur cukup mudah dan singkat. Hanya sekitar 30 menit saja perjalanan
saya dari parkiran sampai ke puncak saat itu. Sekitar pukul 17.00 WIB saya
sudah sampai di puncak. Untuk monyet, tidak ada satu pun yang saya temui sampai
ke puncak, meski mereka ada banyak di Wonogiri.
Pemandangan terbuka jelas bisa disaksikan dengan
leluasa dari Puncak Gunung Gajah Mungkur ini. Mulai dari sisi utara, hamparan
persawahan Kabupaten Sukoharjo tampak begitu luas. Wajar karena memang
Kabupaten Sukoharjo mendapat julukan sebagai Lumbung Padi Jawa Tengah karena
luas sawahnya.
Hamparan Persawahan Luas Kabupaten Sukoharjo |
Gunung sepikul yang berada di sebelah utara
Gunung Gajah Mungkur sebenarnya akan turut terlihat jika diperhatikan dengan
seksama. Sayang saat itu saya tidak membawa kamera/lensa zoom sehingga Gunung
Sepikul tidak bisa saya abadikan dengan lebih detail lagi.
Gunung Sepikul dari Puncak Gunung Gajah Mungkur |
Sebelah timur hingga tenggara menampilkan
bentang perbatasan Sukoharjo dengan Wonogiri dan jajaran pegunungan yang
memanjang. Jika cuaca cerah, maka Gunung Lawu yang berada di sebelah timur laut
juga akan terlihat jelas. Bentang timur yang terbuka tentu menjadikan sunrise
akan terlihat jelas jika cuaca cerah.
Sisi Timur dan Pegunungan Kabupaten Wonogiri yang Memanjang |
Sementara itu hamparan hutan luas nan menghijau
dengan latar belakang pegunungan menghiasi pemandangan sisi selatan yang
merupakan wilayah Kabupaten Wonogiri dan Gunung Kidul. Tampak pula di sisi
selatan Dusun Pringapus, tempat di mana perjalan menuju Puncak Gunung Gajah
Mungkur dimulai.
Sisi Selatan |
Sementara pemandangan terbuka juga turut tersaji
di sisi barat yang mana jika cuaca cerah, maka keindahan sunset atau matahari
terbenam akan tersaji dengan indahnya. Tidak ketinggalan pula Gunug Merapi dan
Merbabu juga akan menghiasai panorama sebelah barat, kembali jika cuaca cerah.
Sunset di Sisi Barat |
Paling dekat dengan Puncak Gunung Gajah Mungkur,
terdapat puncak satu lagi yang mana saat saya ke sana (14/07/2018) ada bendera
salah satu partai politik Indonesia yang berwarna merah. Puncak itu adalah
Puncak Trianggulasi yang juga bisa dicapai. Namun menurut info, ilalang yang
menutupi jalan menuju ke sana cukup tinggi.
Puncak Trianggulasi Gunung Gajah Mungkur, Sukoharjo |
Bintang Dunia
Keindahan yang bisa
didapatkan di Puncak Gunung Gajah Mungkur tidak hanya tersaji saat cerah.
Ketiga hari mulai gelap pun keindahan itu masih ada berupa cahaya lampu dari
kawasan sekitarnya. Cahaya lampu dari Kabupaten Sukoharjo hingga Kota Surakarta
akan terlihat begitu menawan.
Menjelang Gelap |
Jika langit sedang sangat cerah, maka Puncak
Gunung Gajah Mungkur adalah salah satu tempat terbaik untuk memotret milky way
atau gugusan bintang di langit. Sayang saat saya berkunjung kemarin, langit
cukup berawan sehingga keindahan bintang malam tidak bisa saya abadikan.
Bintang Dunia di Kala Malam |
Awalnya saya berniat untuk berkemah sendiri di
sini. Akan tetapi malam itu angin berembus dengan kencang sehingga membuat
udara menjadi cukup dingin. Ditambah lagi saat itu hanya ada saya seorang diri
sehingga suasananya cukup menyeramkan. Akhirnya saya memutuskan untuk kembali
turun saja.
Kota Surakarta di Ujung Barat Laut (Paling Terang) |
Perjalanan saya
kembali ke parkiran pun sangat cepat, yakni hanya sekitar 15 menit perjalanan
saja. Setelah mengucapkan terima kasih dan berpamitan kepada pemilik rumah,
saya pun kembali ke Kota Surakarta.
Info
Jam buka
-
Tiket masuk:
-
Tiket parkir:
Seikhlasnya
Fasilitas:
-
Waktu kunjungan terbaik:
Pagi hari menjelang
sunrise & sore hari/malam hari (jika cerah)
Posting Komentar
Posting Komentar