Konten [Tampil]
Penjelajahan saya di Bhumi pacitan terus
berlanjut usai mengunjungi MARKAS TERAKHIR JENDERAL SUDIRMAN. Ternyata waktu
tempuh yang harus dilalui untuk mengarungi medan pegunungan sampai Pacitan
tersebut mencapai sekitar 2,5 jam. Cukup jauh tentunya, sehingga saat saya
sampai kembali di dataran rendah, waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 17.00
WIB.
Pemandian Air Panas Tirta Husada, Pacitan |
Sama seperti sebelumnya, sebenarnya tidak ada
rencana untuk mampir suatu ke destinasi wisata. Namun di tengah jalan sebelum
memasuki Kota Pacitan, terdapat plang penunjuk jalan yang bertuliskan “Pemandian
Air Hangat”. Nyaris saja saya melewatkannya karena selain waktu sudah cukup
sore, kondisi fisik sudah lelah. Namun hati ini seolah tidak mau tahu karena ia
tetap ingin untuk berkunjung ke pemandian air panas tersebut.
Menuju pemandian air
hangat
Nama pemandian air hangat
yang akan saya kunjungi adalah Pemandian Air hangat Tirta Husada atau Pemandian
Banyu Anget. Pemandian ini menjadi favorit masyarakat Kota Pacitan karena jaraknya
tidak terlalu jauh; hanya sekitar 15 kilometer saja. Lokasinya tepatnya berada
di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.
Pacitan-pemandian banyu Anget
Akses paling mudah untuk menuju pemandian air
hangat ini adalah melalui Kota Pacitan. Ikuti jalan utama Pacitan-Ponorogo
sampai tiba di Pasar Arjosari yang terletak di utara (kiri) jalan. Perjalanan mulai
berbelok ke arah kiri meninggalkan jalan utama pada pertigaan yang terletak di
sebelah timur Pasar Arjosari. Telah tersedia juga plang penunjuk arah ke
pemandian air hangat.
Pasar Arjhosari dan Plang Penunjuk Arah |
Selanjutnya tinggal ikuti jalan utama. Kondisi
jalannya cukup lebar, tetapi cukup berkelok. Pemandangan hamparan pegunungan
menghiasi sekeliling, bagai dinding raksasa berwarna hijau. Nantinya perjalanan
akan tiba di tujuan saat menjumpai kawasan parkir yang bisa menampung berbagai
kendaraan mulai dari sepeda motor hingga bus besar.
Panorama di Jalan |
Pemandian Banyu Anget
Lokasi area parkir
dengan pintu masuk pemanidan juga tidak jauh. Terdapat pula banyak warung yang
menjual makanan hingga suvenir di sekeliling area parkir. Sebelum masuk,
pengunjung harus membayar retribusi sebesar Rp10.000,00 saja. Saat saya
berkunjung ke sana, kondisinya masih cukup ramai, meski sudah sore.
Harga Tiket Pemandian Banyu Anget |
Ada beberapa kolam dengan kedalaman berbeda
sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung dari berbagai usia. Tentu saja sesuai
dengan namanya, air yang ada di kolam-kolam tersebut bersuhu hangat. Jika ingin
merasakan air dingin untuk bilas atau mandi (suhu biasa), telah tersedia pula tempat bilas menggunakan air
dingin.
Kolam Pemandian Banyu Anget |
Tepat di tengah kompleks kolam, ada semacam
kolam kecil yang dipagari. Ternyata kolam itu merupakan kolam utama tempat
sumber air hangat terpancar yang nanti akan dialirkan ke kolam-kolam pengunjung.
Namun kolam tersebut dilarang untuk diakses karena suhu airnya yang terlalu
panas sehingga bisa membahayakan.
Kolam Utama Pemandian Banyu Anget |
Salah satu hal paling spesial di Pemandian Banyu
Anget ini adalah jam bukanya. Jika kebanyakan kolam pemandian lain hanya buka
dari pagi hingga sore, di sini jam bukanya adalah 24 jam non stop sehingga air hangatnya bisa dinikmati kapan pun. Bagi yang
tidak bisa berenang, ban pelampung bisa disewa di tempat penyewaan.
Peraturan |
Info
Tiket
masuk:
Rp10.000,00
Tarif
parkir:
Rp2.000,00
(motor)
Jam
buka:
24
jam
Fasilitas:
Area
parkir, toko suvenir, warung makan, tempat bilas, sewa pelampung, toilet,
mushalla
Waktu
kunjungan terbaik
Saat tidak hujan
1 komentar
Iki penulise wes adus opo durung? 😂
Nek durung, budal wes nang banyuanget
Posting Komentar