Konten [Tampil]
Jika berbicara tentang Purbalingga, kemungkinan
yang muncul di dalam benak adalah logat khas Banyumasan atau kebanyakan orang
menyebutnya ngapak. Bagi para pendaki, GUNUNG SLAMET juga akan menjadi hal yang
muncul dalam benak karena salah satu gerbang pendakiannya yaitu di Jalur
Bambangan ada di sini. Namun tak hanya itu, ternyata Purbalingga juga mempunyai
potensi wisata yang menarik. Salah satunya adalah Sanggaluri.
Taman Sanggaluri, Purbalingga |
Mungkin nama Sanggaluri masih asing bagi telinga
masyarakat umum di luar Purbalingga dan sekitarnya. Namun hal tersebut bukan berarti
taman tersebut jelek, bahkan sebaliknya karena Sanggaluri ternyata sangat
bagus dan merupakan taman kebanggaan Kabupaten Purbalingga. Taman ini bisa menjadi salah satu destinasi yang bisa dipilih saat berkunjung
ke Purbalingga.
Menuju
Sanggaluri
Letak Sanggaluri yang
tidak terlalu jauh dari pusat Kota Purbalingga membuatnya menjadi destinasi
favorit masyarakat Purbalingga dan sekitarnya jika ingin berekreasi bersama
keluarga. Jaraknya kurang lebih hanya enam kilometer saja dengan akses jalan
yang sudah bagus dan medannya pun tidak sulit. Taman ini tepatnya terletak di
Desa Kutasari, Kecamatan Kutasari, Purbalingga.
Alun-alun Purbalingga-Sanggaluri
Kondisi lalu-lintas di Purbalingga yang tidak
macet juga membuat waktu tempuhnya kian cepat yaitu kurang lebih hanya 11 menit
saja. Rute tempuh paling mudah adalah dari patung knalpot ke arah utara
melewati jalan utama menuju Pemalang, kemudian belok serong kiri (arah barat
laut) masuk ke Jalan Walik. Jika menggunakan aplikasi Google Map, maka tujuannya
adalah “Money Museum Purbalingga”.
Sanggaluri
Sebuah area parkir yang
luas menandakan bahwa perjalanan sudah sampai di Sanggaluri. Jika masih
bingung, maka bisa bertanya kepada warga setempat mengenai letak taman
tersebut. Keberadaan Taman Sanggaluri cukup mencolok karena terletak tepat di
pinggir jalan dan bentuknya berbeda dengan bangunan lainnya.
Pintu Masuk Sanggaluri |
Tarif parkir untuk sepada motor adalah
Rp2.000,00 dan harga tiket masuknya sebesar Rp20.000,00. Taman ini cukup luas,
dengan berbagai wahana yang ada di dalamnya sehingga tidak membosankan. Selain
berbagai wahana yang ada, suasananya yang bersih, indah, dan rapi akan mampu
membuat nyaman pengunjungnya. Sanggaluri sendiri berasal dari nama Sanggar yang
berarti tempat atau taman, dan Luri yang bermakna ilmu.
Kawasan Taman Sanggaluri |
Bagi mereka yang membawa anak, ada banyak
pilihan taman dan wahana bermain khusus untuk anak-anak seperti istana balon, swinger, trampolin, kereta mini, dan lainnya. Selain wahana bermain, ada juga banyak sarana belajar seperti
Taman Lalu-lintas untuk mengenalkan anak-anak akan aturan lalu-lintas sejak
dini.
Kereta Mini di Sanggaluri |
Taman lalu-lintas Sanggaluri |
Terapi ikan juga bisa menjadi hal menarik untuk
dicoba. Jika baru pertama kali mencoba, maka rasanya akan sangat geli di kaki
saat ikan-ikan kecil bergerombol untuk memakan kulit mati. Sarana belajar yang
ada di Taman Sanggaluri tidak hanya berlaku bagi anak-anak saja. Orang
dewasa juga bisa belajar banyak hal di sini karena terdapat pula Museum
wayang & artefak , dan museum uang.
Terapi Ikan di Sanggaluri |
Museum
Wayang dan Artefak Purbalingga
Sanggaluri sebagai taman
belajar dibuktikan dengan adanya Museum Wayang dan Artifak Purbalingga. Museum
ini terletak di tengah kompleks taman, tepat di samping jalan setapak yang
digunakan untuk berkeliling taman. Tidak ada tarif tambahan untuk masuk ke
dalamnya karena sudah sepaket dengan tiket masuk Sanggaluri.
Museum Wayang dan Artefak Purbalingga |
Peta Sebaran Kupu-kupu di Sanggaluri |
Memang museumnya adalah wayang dan artefak,
tetapi dekat pintu masuknya tersaji informasi mengenai sebaran kupu-kupu di
seluruh Indonesia lengkap dengan model kupu-kupunya. Saat masuk ke dalam,
terbentang set panggung pertunjukan wayang kulit lengkap dengan kelir dan
wayangnya. Sementara itu perangkat gamelan yang dipajang hanya set sederhana
saja.
Panggung Pertujukan Wayang |
Koleksi wayang yang ada bukan hanya wayang
kulit. Ada pula koleksi wayang-wayang lainnya seperti wayang golek. Selain
wayang, terpampang pula koleksi museum lainnya yaitu pakaian adat. Informasi
mengenai pakaian-pakaian adat tersebut juga telah tersedia untuk semakin
menambah wawasan pengunjung.
Pakaian Adat di Museum |
Tidak ketinggalan, koleksi artefak di museum ini
juga ada. Berbagai benda seperti kapak batu tersimpan rapi di dalam kotak kaca.
Tidak perlu khawatir bingung karena telah disediakan pula oleh pengelola museum
tulisan berisi informasi mengenai artefak tersebut. Penting untuk diketahui
bahwa dilarang untuk memainkan wayang dan gamelan yang dipajang di sini.
Artefak Prasejarah Purbalingga |
Museum
Uang Purbalingga
Salah satu museum
lainnya yang ada di Sanggaluri adalah Museum Uang. Letak museum uang ini cukup
terpisah dari Museum Wayang dan Artefak. Cukup ikuti jalan setapak yang ada,
maka nanti di kiri jalan akan dijumpai Museum Uang. Tulisan museum ini cukup
besar dan jelas sehingga kemungkinan besar tidak akan terlewat.
Museum Uang Purbalingga |
Seperti namanya, museum ini berisi koleksi uang
yang pernah digunakan di Indonesia dari zaman dahulu sampai sekarang. Koleksi
uang yang ada bukan hanya sejak zaman kemerdekaan saja, melainkan sejak zaman
penjajahan dahulu sehingga ada pula koleksi uang kuno zaman kolonial yang
dipajang.
Uang Zaman Kolonial |
Lebih dari itu, koleksi uang yang ada di sini
bahkan ada yang berasal dari zaman Kerajaan Majapahit. Tentunya temuan mata
uang kuno tersebut membuka wawasan bahwa perdagangan dengan menggunakan uang
telah sejak lama terjadi, bahkan di era Kerajaan Majapahit yang berdiri sejak
tahun 1293 masehi silam.
Uang Zaman Kerajaan Majapahit |
Museum
Reptil
Searah dengan pintu
keluar, terdapaty museum terakhir yaitu Museum Reptil. Sesuai dengan namanya,
museum ini berisi koleksi reptil seperti ular, kura-kura, dan buaya yang
ditempatkan di dalam kandangnya masing-masing. Tidak seperti di museum
sebelumnya yang menyimpan benda mati, reptil yang ada di sini masih hidup dan dipelihara dengan baik.
Kura-kura |
Persamaan Museum Reptil dengan dua museum
sebelumnya adalah sama-sama tidak dipungut biaya tambahan. Semua tiket masuk
museum sudah merupakan fasilitas yang didapatkan dari tiket masuk Sanggaluri
sebesar Rp20.000,00. Usai mengikuti jalan di taman reptil, maka sampailah pada
pintu keluar yang langsung menuju area parkir.
Buaya |
Bagi sebagian orang, harga tiket masuk
Sanggaluri sebesar Rp20.000,00 termasuk mahal. Namun jika dibandingkan dengan fasilitas
yang ada di dalam taman tersebut, maka harga tersebut sesuai dengan apa yang
didapat. Ditambah lagi, tentunya untuk melakukan perawatan agar kondisi taman
tetap baik dan bersih membutuhkan biaya yang besar pula.
Info
Tiket
masuk:
Rp15.000,00
(Senin-Jumat)
Rp20.000,00
(Sabtu-Minggu atau hari libur)
Tarif
parkir:
Rp2.000,00
(motor)
Jam
buka:
09.00
WIB – 17.00 WIB
Fasilitas:
Area
parkir, toilet, mushalla, area bermain anak, museum wayang dan artefak, museum
uang, museum reptil, toko suvenir, warung makan
Waktu
kunjungan terbaik:
Selama jam buka dan
tidak hujan
1 komentar
Wuaaaaah murah tuh segitu. Bisa dapat banyak ilmu dan wawasan yang beragam.
Btw itu lagi sepi pengunjung kah? Kok jarang banget kelihatan orang2 nya? Hehehe 😆😆
Posting Komentar