Konten [Tampil]
Kebanyakan orang di Indonesia pastilah tahu mengenai
Pangeran Diponegoro. Nama tersebut merupakan salah satu dari pahlawan pejuang
kemerdekaan Indonesia sewaktu masa kolonial Belanda dulu. Perlawanan Pangeran
Diponegoro kepada Belanda merupakan perang terbesar pada masa pemerintahan
kolonial saat itu yang terjadi pada tahun 1825 hingga 1830. Perang yang juga menimbulkan
korban jiwa terbesar pada masa kolonial ini disebut Perang Diponegoro atau
Jawa. Kerugian yang dialami pihak Belanda pun pada perang ini cukup besar yaitu
sekitar 15000 serdadu dan 20 juta gulden.
Patung Pangeran Diponegoro Mengendarai Kuda |
Goa Selarong, Saksi Bisu Perjuangan Pangeran
Diponegoro
Akhir dari Perang
Jawa sendiri adalah ditangkapnya Pangeran Diponegoro oleh pihak Belanda melalui
perundingan tipu daya. Pangeran Diponegoro kemudian dibuang ke Makassar dan
meninggal dunia di sana. Kini meski Perang Jawa sudah berlalu selama lebih dari
100 tahun, peninggalannya berupa jejak-jejak perjuangan Pangeran Diponegoro
tersebut masih dapat ditemukan hingga kini. Salah satu peninggalan dari Perang
Jawa adalah Goa Selarong yang terletak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Waktu tempuh menuju Goa Selarong adalah sekitar
30 menit dari pusat Kota Yogyakarta. Rute termudah adalah dengan melewati Jalan
Bantul yang mengarah ke Pusat Kabupaten Bantul. Nantinya akan dijumpai plang
penunjuk arah menuju Goa Selarong. Transportasi paling mudah dan efisien adalah
menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil pribadi. Kondisi jalan
juga sudah baik tanpa tanjakan dan turunan yang berarti.
Goa Selarong, Markas Pertama Pangeran Diponegoro
Goa Selarong tepatnya
terletak di Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Goa
Selarong sendiri pada saat Perang Jawa, selain pernah menjadi markas pertama
dari pasukan, juga merupakan tempat tinggal Pangeran Diponegoro setelah
kediamannya di daerah Tegalrejo dibakar oleh Belanda. Di goa inilah Pangeran Diponegoro
mengkoordinasi serangan-serangan ke berbagai wilayah yang dikuasai Belanda.
Pangeran Diponegoro Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Diponegoro |
Goa Selarong tak cukup lama menjadi markas
pasukan Pangeran Diponegoro. Saat Belanda mengerahkan pasukannya dalam jumlah yang
besar untuk menyerang Goa Selarong, keadaan goa dan sekitarnya sudah sepi
karena Pangeran Diponegoro beserta pasukannya telah berpindah ke tempat yang
menjadi markas selanjutnya yaitu di Dekso.
Gerbang Masuk Kawasan Goa Selarong |
Goa Selarong
Sesampainya di
kawasan Goa Selarong, sudah tersedia ticket
box untuk membeli tiket masuk sekaligus tiket parkir. Selanjutnya kendaraan
bisa diparkir di area parkir yang telah disediakan. Area parkir yang ada cukup
luas sehingga bisa menampung berbagai kendaraan mulai dari sepeda motor
hingga bus besar. Selanjutnya perjalanan
dengan berjalan kaki harus dilakukan untuk sampai di Goa Selarong.
Kawasan Parkir Goa Selarong |
Sudah tersedia plang penunjuk jalan yang akan
menuntun sampai ke Goa Selarong. Warung dan kios dapat ditemui di kanan-kiri
jalan yang menjual aneka suvenir hingga makanan dan minuman. Nantinya di ujung
jalan, akan terdapat pertigaan yang mana jika menaiki anak tangga ke arah kanan
merupakan jalur menuju Goa Selarong, sementara jika ke kiri adalah menuju camping ground.
Tangga Menuju Goa Selarong |
Perjalanan selanjutnya ditempuh dengan berjalan
kaki menapaki anak tangga. Lokasi Goa Selarong memang sudah tidak jauh lagi,
tetapi perjalanannya harus dilakukan dengan menapaki anak tangga. Sekilas
memang perjalanan menapaki tangga ini cukup melelahkan, tetapi tenang saja
karena jarak yang harus ditempuh tidaklah jauh. Hanya dalam waktu singkat,
perjalanan sudah sampai di Goa Selarong.
Goa Kakung |
Goa Selarong terdiri dari 2 bagian, yang pertama
adalah Goa Kakung. Goa ini adalah tempat tinggal dari Pangeran Diponegoro. Mulut
Goa tidak terlalu lebar dan juga tidak terlalu dalam. Sementara itu goa yang
lain adalah Goa Putri. Goa ini merupakan tempat tinggal dari selir Pangeran
Diponegoro yang paling setia menemaninya usai kedua istrinya wafat bernama
Raden Ayu Retnaningsih.
Goa Putri |
Secara umum kondisi Goa Selarong berbeda dengan GOA GONG atau GOA SEPLAWAN yang memiliki pesona keindahan alamnya. Goa Selarong
merupakan goa buatan yang memiliki nilai sejarah di dalamnya. Bisa dibilang Goa
Selarong ini adalah monumen atau museum lapangan untuk mengenang peristiwa
bersejarah mengenai perjuangan Pangeran Diponegoro di masa silam.
Bagian Dalam Goa Kakung |
Meskipun merupakan goa buatan, bukan berarti
panorama dan keadaan di Goa Selarong tidaklah bagus. Letak dari Goa Selarong
yang berada di kawasan perbukitan membuat suasananya sangat asri dan teduh
dengan pepohonan hijaunya. Sudah tersedia pula taman untuk duduk-duduk santai
sambil menikmati kesunyian alam jika kunjungan dilakukan pada weekdays yang
sepi.
Taman di Goa Selarong |
Terdapat pula air terjun di kawasan Goa Selarong
ini yang bisa digunakan sebagai sarana relaksasi dengan menikmati suara aliran
airnya. Pengunjung pun bisa berjalan sampai ke dekat air terjun tersebut. Sudah
ada jalan yang bisa digunakan untuk mendekat ke air terjun, akan tetapi
kewaspadaan harus sedikit ditingkatkan karena jalannya cukup licin. Konon pula,
air terjun dan Goa Selarong ini cukup mistis. Menurut masyarakat sekitar pada
malam-malam tertentu terdengar alunan suara gamelan dari kawasan Goa Selarong
ini.
Air Terjun di Kawasan Goa Selarong |
Info
Waktu Buka
08.00 WIB – 16.00 WIB
Harga Tiket:
Rp5.000,00
Tarif Parkir:
Rp2.000,00 (motor)
Fasilitas:
Area parkir, toilet, mushalla, warung makan, warung
suvenir, taman, camping ground.
Waktu kunjungan terbaik:
Siang hari saat tidak
hujan
Posting Komentar
Posting Komentar