Konten [Tampil]
Hari Jumat tanggal 3 November 2017. Hari itu
sebagai seorang blogger saya mendapat kehormatan untuk memenuhi undangan sebuah
acara dari Komunitas Blogger Jogja (KBJ). Acara ini merupakan acara ke-2 yang
saya ikuti bersama Komunitas Blogger Jogja setelah acara sebelumnya saat
MENJELAJAH SPOT WISATA BARU PRAMBANAN BERSAMA BAPAK BUPATI SLEMAN. Kali ini KBJ
diundang oleh Hokben (Hoka-Hoka Bento) untuk memperkenalkan varian menu
barunya.
Acara pada Hari Jumat itu dimulai pada pukul
16.30 WIB bertempat di Hokben Jalan Kaliurang. Tentu karena masih termasuk anak
kemarin sore di KBJ, saya merasa agak canggung saat baru datang. Akan tetapi
keramahan kawan-kawan Blogger Jogja membuat perasaan canggung tersebut tidak
berlangsung lama. Tak lama kemudian setelah mengisi absensi, acara pun segera
dimulai.
Sejarah Singkat Hokben
Sejarah Singkat Hokben
Acara dimulai dengan
pembukaan oleh Mas Arman yang merupakan local marketing Hokben area Yogyakarta.
Tentu berdoa merupakan hal yang harus kami lakukan sebelum acara dimulai.
Selanjutnya kami mendapat pengenalan mengenai sejarah pendirian Hokben oleh Ibu
Kartina; marketing komunikasi Hokben Jogja. Hal yang cukup mengejutkan adalah
fakta bahwa Hokben meskipun bernuansa/berwarna Jepang, namun ternyata merupakan
produk Indonesia.
Penjelasan oleh Ibu Kartina |
Alasan mengapa nuansa yang dipakai adalah Jepang
ialah karena pada saat awal pendirian Hokben tanggal 18 April 1985 dahulu,
masih jarang restoran-restoran bernuansa Jepang di Indonesia. Menu-menu yang
ada di Hokben pun sudah beradaptasi dengan kutur makanan Indonesia; contohnya
adalah digunakannya nasi. Dahulu nama yang digunakan belum “Hokben”seperti
sekarang, melainkan “Hoka-Hoka Bento”. Nama Hokben kemudian dipakai karena
kebanyakan pelanggan menyebut “Hoka-Hoka Bento" dengan "Hokben”.
Tokyo Bowl; Varian Menu Terbaru Hokben
Penjelasan oleh Pak Sutrisno |
Setelah penjelasan
mengenai sejarah singkat Hokben usai, sekarang giliran Bapak Sutrisno selaku manajer
Hokben Kaliurang yang memberikan berbagai penjelasan mengenai kami. Pertama
yang dijelaskan oleh beliau adalah arti simbol-simbol yang ada di Hokben. Berikut ini adalah penjelasan mengenai simbol-simbol yang ada tersebut:
Agenda selanjutnya bisa dibilang merupakan inti
dari acara kali ini. Bapak Sutrisno mulai menjelaskan kepada kami mengenai
varian menu yang diperkenalkan kepada kami satu per satu. Menu baru yang akan
diperkenalkan oleh beliau adalah “Tokyo Bowl”. Sesuai dengan namanya, Tokyo
Bowl adalah sajian di dalam mangkuk lengkap dengan nasi, lauk, seaweed (rumput
laut), dan daun bawang. Nuansa Jepang
semakin kental karena untuk makan piranti yang digunakan adalah sumpit, bukan
sendok atau garpu.
Varian Menu Tokyo Bowl |
Ada pilihan variasi Tokyo Bowl yang bisa
dipilih. Masing-masing varian menyajikan resep, bumbu dan cara masak
bahan-bahannya yang berbeda. Menu Tokyo Bowl ini dijual dari harga Rp24.546,00
hingga Rp36.364,00. Bagi yang tidak biasa menggunakan alat makan sumpit, tidak
perlu khawatir karena nasi yang digunakan cukup lengket dan padat sehingga
mudah untuk diambil dengan menggunakan sumpit.
Maknyuss coy! Photo by: http://www.adipraa.com |
Saya sendiri memilih menu Chicken Karaage yang
merupakan salah satu variasi menu Tokyo Bowl. Sesuai nama menunya, daging yang
digunakan adalah daging ayam. Daging ayam tersebut disajikan dengan cara
digoreng dan juga diberi tambahan mayonise. Selain rasanya yummy sekali,
ternyata porsi yang disajikan sesuai dengan kebanyakan orang Indonesia karena
sudah cukup membuat kenyang. Perlu diketahui bahwa di Jepang kebanyakan
restoran menyajikan porsi yang tidak terlalu banyak sesuai budaya makan
orang-orang sana.
Chicken Karaage dan Yakatori Grill |
Selain menu utama yaitu Tokyo Bowl, kali ini
menu tersebut juga turut ditemani dengan Yakatori Grill. Menu tersebut bisa
dibilang adalah sate nya Jepang. Melalui namanya, sudah jelas bahwa cara
memasak Yakatori Grill adalah dengan dipanggang. Bagi saya pribadi harga yang
dipatok oleh pihak Hokben untuk satu porsi Tokyo Bowl sangatlah pas karena
rasanya memang begitu lezat. Jangan lupa bahwa Hokben juga menerapkan standar
tinggi bagi menu yang disajikannya sehingga selain enak juga menyehatkan dan
bergizi.
Penutup
Usai selesai
menyantap sajian yang dihidangkan, kami tidak langsung kembali. Waktu yang
sudah memasuki saat Sholat Maghrib membuat beberapa dari kami yang memiliki
tanggung jawab melaksanakannya harus segera bergegas mengerjakannya. Beruntung
karena meskipun bernuansa Jepang, Hokben Kaliurang ini menyediakan mushalla
sehingga memudahkan kami untuk melaksanakan kewajiban sholat.
Sesi Foto Sumber: https://bloggerjogja.org/ |
Setelah selesai sholat, kami kembali berkumpul
di lokasi semula. Selanjutnya dimumkan mengenai siapa saja peserta yang
memenangkan lomba postingan instagram dan twitternya mengenai acara hari ini.
Sayang saya tidak menangm tapi tidak apa. Acara pun sudah memasuki
penghujungnya. Agenda selanjutnya yaitu penutupan pun dilakukan. Tetapi sebelum
kami kembali pulang, terlebih dahulu dilakukan sesi foto bersama-sama sebagai
kenangan akan acara pada Hari Jumat tersebut.
Posting Komentar
Posting Komentar