Konten [Tampil]
Prologue
Sabtu siang ketika bulan
April tahun 2016 baru berusia 2 hari. Berhubung akhir pekan saya berniat untuk pulang
kembali ke kampung halaman yang ada di Kota Solo; Provinsi Jawa Tengah.
Berhubung saya suka dengan hal – hal yang anti mainstream,
maka kali ini rute pulang yang saya ambil adalah melalui Kecamatan Selo;
Kabupaten Boyolali yang ada di pertengahan antara Gunung Merapi dan Merbabu.
Rute Selo memang menjadi rute favorit saya yang
mana pemandangan yang indah akan tersaji jika lewat sana beserta kesejukan
udara khas pegunungannya. Pas sekali bagi mereka yang suka travelling karena untuk ke Solo dari Yogyakarta jalan yang umum
digunakan adalah jalan negara utama.
Menuju Selo
Rute Garis Merah
Berangkatlah saya ke jalur
Selo tersebut. Pertama – tama saya mengambil rute jalan utama menuju Magelang.
Sampai di Kota Muntilan saya mulai memacu motor berbelok dari jalan utama menuju
Magelang tadi ke arah timur (belok kanan) pada jalan yang sudah menjadi satu
arah. Tidak ada plang penunjuk jalan ke arah Selo jika berbelok dari Muntilan
karena ini adalah jalan pintas, sementara yang terdapat plang penunjuk jalan
menuju Selo ada sebelum masuk Kota Magelang. Belokan yang saya ambil akan tembus
ke Pasar Talun, jadi bisa bertanya kepada warga belokan tersebut.
Terus melaju, sampailah saya ke Pasar Talun yang
sudah disebutkan tadi. Sekedar mampir sekitar 3 menit di Pasar Talun ini untuk
membeli minuman sebagai bekal perjalanan nanti agar tidak haus. Saya kembali
melaju hingga akhirnya sampai di sebuah jembatan gantung dari baja bantuan dari
pemerintah untuk mengganti jembatan yang ambrol terkena arus lahar hujan sekitar
tahun 2010 / 2011 silam. Pemandangan sebenarnya bagus dari tengah jembatan;
berupa hamparan sungai dengan pasir dan bebatuan, tetapi saya tidak sempat
berhenti untuk memfoto karena akan mengganggu lalu – lintas yang ramai di atas
jembatan tersebut.
Lewat Jembatan Baja
Dari Atas Jembatan Baja
Tak Lagi Selow
Motor saya terus melaju
hingga jalan mulai menanjak. Sayang, jalanan yang bagus tak lagi dapat
dinikmati karena jalanan mulai berubah menjadi penuh lubang. Tentunya hal ini
cukup mengejutkan saya karena saat terakhir melewati rute ini sebelum Idul Fitri
tahun 2015 silam, kondisi jalanan masih bagus. saya juga penasaran mengapa jalur
tersebut bisa rusak dengan tempo yang singkat.
Jalan Rusak
Macet
Perbaikan Jalan
Beruntung karena pemerintah tak tinggal diam karena saat saya terus melaju, di beberapa ruas jalan sedang dilakukan proses perbaikan jalan dengan beton sebagai bahan utamanya. Sykurlah; setidaknya jalanan rusak tidak dibiarkan menjadi semakin parah begitu saja, walaupun ketika saya melewatinya saat itu kondisinya masih parah. Bahkan di beberapa titik dilakukan buka – tutup jalur sehingga menimbulkan kemacetan.
Ketep Pass
Menurut papan informasi yang ada di pinggir jalan, proses perbaikan jalan tentu akan memakan waktu dengan target selesai pada tanggal 12 November 2016. Semoga saja proyek perbaikan jalan tersebut bisa berjalan lancar dan cepat sehingga jalur Selo kembali baik seperti sedia kala.
Tuan Gubernur dan Pak Bupati
Masih Perbaikan
Akhirnya sampailah saya di tempat yang belum
tersentuh oleh proyek perbaikan jalan. Memang sudah tidak ada lagi buka – tutup
jalur yang menimbulkan kemacetan, tetapi kondisi jalan yang buruk membuat saya tetap memacu motor dengan kecepatan pelan. Siapa pula yang ingin roda motornya
bocor di tempat seperti ini??
Rusak
Rusak
Parah
Butuh konsentrasi dan kehati – hatian tinggi
saat melewati jalan rusak tersebut. Kondisi jalan yang naik – turun semakin
mempersulit kendaraan. Belum lagi banyaknya kendaraan berat seperti truck pasir
yang mana terkadang pengguna jalan harus berbagi dengan mereka. Seingat saya pula
dulu sangat jarang ditemukan truck pasir yang melalui jalur Selo ini,
mungkinkah mereka penyebab hancur leburnya jalan??
Kali
Jalan mulai sedikit lebih baik saat memasuki
Jrakah; Provinsi Jawa Tengah. Setidaknya tidak lagi banyak lubang di jalan.
Sayang, kondisi tersebut hanya bertahan hingga sampai di Kecamatan Selo;
tepatnya usai pertigaan menuju Joglo Pendakian Gunung Merapi.
Kawasan Obyek Wisata Selo
Jalanan kembali berlubang. Kondisi semakin parah
di sebelah timur Kecamatan Selo; perbatasan dengan Cepogo yang mana jalan
kembali hancur lebur.
Cuma Sampai Sini
Kecepatan motor harus betul – betul
dipertahankan pada kecepatan rendah karena kondisi jalur mulai menurun, bahkan
di beberapa titik turunan cukup tajam dengan kondisi jalan berlubang. Tangan
haruslah kuat menahan kendali motor dan juga rem depan maupun belakang. Jika
terlalu cepat, resiko ban bocor karena terkena lubang di jalan dan juga resiko
selip karena licinnya jalan yang juga berpasir akan semakin tinggi.
Rusak Lagi
Syukurlah karena pemerintah dan dinas terkait di
Kabupaten Boyolali juga tidak tinggal diam dengan kondisi jalanan yang rusak
parah seperti ini. Pengerjaan perbaikan jalan juga sudah mulai terlihat di
beberapa ruas jalan dengan lama pengerjaanya hingga Bulan November 2016.
Bagi saya, jelas berharap
akan kembalinya ruas jalan SSB menjadi baik seperti sedia kala. Seperti yang
sudah dijelaskan tadi, jalur ini merupakan jalur favorit saya untuk melakukan refreshing saat mengadakan perjalanan
menuju Solo atau Yogyakarta. Semoga pula pihak terkait; baik dari Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Boyolali dan Magelang, hingga pihak
Jasa Marga Provinsi Jawa Tengah akan terus melakukan pemeliharaan jalur SSB ini
sehingga kondisinya akan selalu baik dari waktu ke waktu. Juga melakukan
penertiban terhadap truk – truk penambang pasir ilegal yang memberikan andil
besar terhadap hancur leburnya jalur SSB.
Kondisi jalan sudah baik usai melewati sebuah
jembatan yang ada di Kecamatan Cepogo. Jalan sudah terdiri dari beton kuat yang
mana pengerjaannya adalah pada saat terakhir kali saya melewati jalur ini;
sebelum Idul Fitri tahun 2015 silam.
Epilogue
Kondisi jalan yang rusak parah
tentu saja mengurangi kenyamanan pengguna jalan. Jalur Solo – Selo – Borobudur
(SSB) merupakan jalur penting bagi masyarakat sebagai jalan pintas dari
Boyolali hingga Magelang sehingga kerusakannya tentu akan berdampak buruk bagi
kegiatan ekonomi masyarakatntya. Selain itu, Selo yang merupakan kawasan wisata
tentunya membutuhkan infrastruktur jalan yang baik. Kerusakan jalan akan
menghambat laju pertumbuhan Kawasan Wisata Selo.
Bonus
Posting Komentar
Posting Komentar