Konten [Tampil]
Kegiatan pendakian gunung merupakan sebuah kegiatan
yang banyak digemari orang. Baik tua maupun muda, laki – laki maupun perempuan
telah jatuh cinta kepada kegiatan pendakian gunung. Sebuah fakta yang wajar
karena dari puncak gunung terbentang keindahan ukiran alam ciptaan Allah SWT
yang akan membuat kagum semua orang.
Mahameru |
Indah memang, namun kegiatan pendakian gunung juga bisa
dibilang adalah sebuah kegiatan yang berbahaya, Tidak sedikit para pendaki yang
kembali dengan membawa luka – luka di tubuh mereka, dari yang cuma goresan sampai
yang cukup parah seperti patah tulang, bahkan banyak di antara pendaki yang
tidak membawa nyawa mereka kembali ke bawah atau kembali dalam keadaan tak
bernyawa, dan yang paling mengenaskan ialah mereka yang tidak kembali saat melakukan
pendakian, menghilang bagaikan ditelan bumi.
Para Korban |
Puncak Mahameru |
Keindahan Ranu Kumbolo |
Jurang ini disebut sebagai “zona kematian” oleh mereka
para pendaki Semeru dikarenakan zona ini sudah memakan korban. Salah satu
peristiwa yang membuat jalur ini menjadi terkenal terjadi di bulan Juli tahun
2009 lalu di mana seorang pendaki dari UGM bernama Andika Listyono Putra
ditemukan tewas di dasar jurang ini setelah sebelumnya terpisah dari rekan –
rekan pendakiannya dan hilang.
Evakuasi Andika Listyono Putra |
Peristiwa yang paling baru terjadi adalah hilangnya
dua pendaki asal Jakarta bernama Aziz Fuadhi dan Muhammad Rifki Perdana.
Beruntung menurut kabar yang dipublikasikan pada 12 November 2013 mereka
selamat walaupun Aziz Fuadhi ditemukan dalam kondisi patah kaki di Blank 75
tersebut.
Kebanyakan para pendaki tersesat di Blank 75 saat
melakukan perjalanan turun karena memang jika dari puncak menuju Arcopodo
rutenya bercabang menjadi dua. Rute yang mengarah ke zona kematian tersebut
berada di sebelah timur laut atau rute yang berbelok ke arah kanan jika dari puncak, sementara rute yang
sebenarnya mengarah agak ke barat laut. Menuju Arcopodo sebenarnya cukup mudah
apabila kondisi cuaca cerah karena Arcopodo akan mudah terlihat, namun jika
cuaca berkabut dan badai, risiko tersesat ke arah Blank 75 akan semakin besar
sebab jarak pandang yang terbatas.
Mahameru memang menyimpan berbagai ancaman bahaya,
namun tetap saja keindahan alamnya yang mendunia akan selalu menjadi daya tarik
yang kuat bagi para pendaki dan pecinta alam di seluruh dunia. Ancaman bahaya
di Semeru terutama Blank 75 sebenarnya dapat dihindari dengan cara mempelajari
terlebih dahulu zona – zona bahaya di Mahameru sebelum mendaki karena sudah
banyak info – info yang dapat ditemukan di berbagai sumber. Well.. Selamat
mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa...
Posting Komentar
Posting Komentar