Konten [Tampil]
Pendakian belum dimulai karena kami belum sampai juga
ke base camp. Setelah turun dari jalan utama Salatiga – Magelang kami masih
harus berjalan sampai base camp Cunthel, tapi sebelumnya kami memutuskan untuk
sarapan terlebih dahulu (waktu menunjukkan sekitar pukul 10.00 WIB). USai makan
perjalanan menuju base camp pun dimulai, melewati jalan aspal dengan
pemandangan kebun penduduk dan juga hutan di samping kiri – kanan kami, dari
ketinggian rawa pening terlihat cukup jelas. Akhirnya setelah setengah jam menempuh
perjalanan kami tiba di base camp Cunthel untuk beristirahat sambil mengurus
administrasi pendakian mulai dari perizinan hingga pembayaran tiket masuk +
asuransi.
PENDAKIAN DIMULAI
Gerbang pendakian Cunthel:
Sekitar pukul 11.00 WIB kami memulai pendakian menuju
puncak Merbabu dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu agar fisik kami siap
untuk bekerja keras, tentu saja tidak
lupa juga dimulai dengan berdoa terlebih dahulu kepada Allah SWT karena hanya
dengan seizin-Nya lah kami bisa sampai di puncak dan kembali pulang dengan
selamat.
Sesaat selepas kami meninggalkan base camp kami
melewati daerah perkebunan penduduk, tak lama setelah itu kami mulai memasuki
kawasan hutan lindung karena tidak ada lagi perkebunan penduduk setelah
memasuki area konservasi. Dan inilah rute yang harus kami lalui yaitu hutan
gunung Merbabu.
Kergo Pasar:
Kondisi medan berupa hutan dengan cuaca yang sedikit
berkabut saat itu. Rute berupa hutan mulai berubah usai pos 3 Kergo Pasar yang
merupakan camping ground, mulai dari sini ketinggian pohon mulai berkurang dan
rute mulai terbuka dengan tanaman perdu di sekitar jalur pendakian. Kondisi
rute yang mulai terbuka membuat pemandangan yang menakjubkan dari ketinggian ke
arah utara, timur, serta barat menjadi terlihat.
Sore itu tempat di mana kami menginjakkan kaki memang
cerah, namun di belakang kami yang merupakan sisi utara terbentang awan hitam
dengan suara gemuruh petir menyelimuti gunung Ungaran. Suatu keadaan yang
membuat aku sempat was – was, semoga saja awan hitam itu tidak bergerak menuju
Merbabu. Beruntung angin berhembus ke arah selatan sehingga awan hujan tersebut
bergerak semakin meninggalkan kami. Sementara itu pemandangan dari tempat kami
berpijak tetaplah sangat menakjubkan, kami seakan disuguhi dengan lautan awan
yang terbentang di hadapan kami. “Subhanallah”
sebuah kata yang berulang kali kami ucapkan.
View:
Saat matahari mulai menghilang kami tiba di puncak.
Bukan puncak Kenteng Songo atau Triangulasi tapi puncak 1 alias pos pemancar.
Seiring dengan lapar yang mulai datang kami segera mengeluarkan perlengkapan
memasak kami + bahan makanan yang kami bawa kemudian mulai memasak dan
menyantap makanan untuk mengusir lapar sekaligus menambah tenaga. Usai sang
mentari menghilang suhu udara mulai turun sehingga kami harus mulai mengenakan
jaket dan sarung tangan untuk menghalau dingin. Usai makan dan beristirahat
kami melanjutkan perjalanan kembali.
Makan Malam:
Rute selepas pos pemancar bisa dibilang lebih berat
dan berbahaya, selain rutenya menjadi semakin menanjak dan terdiri dari
bebatuan, jurang yang menganga di sisi kanan dan kiri kami siap menerkam siapa
saja yang terjatuh ke dalamnya sehingga kami harus berkonsentrasi penuh
terhadap pijakan yang akan kami lalui. Ditambah lagi kondisi medan yang terbuka
membuat hempasan angin dingin leluasa berhembus. Beruntung malam itu langit
cerah dengan bintang yang bertaburan menghiasinya.
Sekitar pukul 21.00 WIB kami tiba di sebuah tanah
lapang, mungkin itu merupakan pos Helipad. Dari pos Helipad pemandangan ke arah
timur benar – benar mengagumkan, cahaya lampu kota Solo berkerlap – kerlip
menghiasi bumi, walaupun begitu kondisi mata yang sudah ngantuk ditambah
dengan dinginnya udara membuat kami segera mendirikan tenda kemudian tidur di
dalam tenda berkapasitas lima yang dipaksakan menampung tujuh orang. Bisa
dibayangkan betapa berdesakannya kami.
SUMMIT ATTACK..!!
Pukul 03.00 WIB dini hari kami terbangun karena banyak
pendaki lain yang berlalu lalang menuju puncak, selain itu udara dingin membuat
kami terbangun. Dan usai melipat tenda kembali kami segera melanjutkan
perjalanan kembali menembus gelap dan dinginnya dini hari denga rute yang masih
sama seperti sebelumnya. Fajar mulai menyingsing ketika kami tiba di
persimpangan menuju puncak Syarif dan Kenteng Songo, kami mengambil rute belok
kanan menuju Kenteng Songo.
Menjelang Puncak:
Menjelang Puncak:
Setelah melewati punggungan dan merayap melewati
tebing akhirnya kami tiba di puncak Merbabu yaitu puncak Kenteng Songo dan
puncak Trianggulasi. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah
mengizinkan kami untuk menginjakkan kaki di puncak tertinggi sang Merbabu
dengan selamat. Tentu saja di sini kami berlama – lama menikmati pemandangan
indah karya agung Sang Pencipta. Di sebelah selatan kami saudara muda Merbabu
yaitu gunung Merapi tampak menjulang tinggi dengan puncaknya yang mengeluarkan
asap, di sebelah barat tampak si kembar Sindoro – Sumbing berdiri anggun di
bawah langit biru, di sebelah timur sang Lawu tampak melayang di atas awan,
sementara di sisi utara tampak gunung Telomoyo – Ungaran serta rute pendakian
kami tadi. “Subhanallah” Maha suci Allah, Tuhan Semesta Alam.
Puncak Merbabu:
Puncak Merbabu:
Merapi from Merbabu:
Pose 1:
Pose 2:
Pose 3:
Pose 4:
Sarapan:
Sekitar pukul 09.30 WIB kami mulai turun meninggalkan
puncak melalui jalur sebelah selatan Merbabu atau melalui Selo. Cuaca cerah
bermandikan sinar matahari mengiringi perjalanan turun kami. Di tengah
perjalanan kami sempat salah jalur dengan mengikuti pendaki lain yang ternyata
salah mengambil jalur, namun kejadian tersebut tidaklah terlalu parah karena
pada akhirnya kami tiba kembali ke jalur yang benar walaupun jalur salah yang
kami lewati barusan bisa dibilang sangat curam.
Rest:
Jalur Selo:
Istirahat lagi:
Pukul 13.00 WIB akhirnya kami tiba di base camp Selo
setelah menempuh perjalanan panjang. Kami hanya beristirahat sebentar di Selo
karena kami harus segera ke jalan utama Selo agar tidak kehabisa bus menuju
Boyolali, walaupun akhirnya kami kehabisan bus juga sehingga harus menyewa
pick up. Dan perjalanan kami menuju Merbabu pun telah sampai pada akhirnya. See
you at the next adventure..
Gerbang Pendakian Selo:
Posting Komentar
Posting Komentar